The Story of Indonesian Heritage

Stasiun Kereta Api Sumlaran

Stasiun Kereta Api Sumlaran (SLR) atau yang selanjutnya disebut dengan Stasiun Sumlaran, merupakan salah satu stasiun kereta api yang berada di bawah manajemen  PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya yang berada pada ketinggian + 3 m di atas permukaan lain. Nama stasiun ini berasal dari nama lama Desa Sukodadi sebelum diubah menjadi namanya yang sekarang. Stasiun Sumlaran terletak di Jalan Raya Sukodadi atau Gresik-Babat, Desa Sukodadi, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Lokasi stasiun ini berada di depan Pasar Baru Desa Sukodadi.
Bangunan Stasiun Sumlaran ini merupakan bangunan peninggalan masa Hindia Belanda. Sebelum stasiun ini dibangun, terlebih dulu dilakukan pembangunan jalur rel kereta api Surabaya (Pasarturi)-Lamongan-Babat. Pembangunan jalur tersebut dimulai dan selesai pada tahun 1900 oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij, perusahaan kereta api swasta di Hindia Belanda, sepanjang 69 kilometer.


Proyek jalur Surabaya (Pasarturi)-Lamongan-Babat ini merupakan bagian dari proyek besar jalur kereta api Gundih-Surabaya. Pengerjaan proyek besar dilaksanakan dari dua arah. Arah barat dimulai dari Gundih-Gambringan-Kradenan-Cepu-Bojonegoro, sedangkan dari arah timur dimulai dari Surabaya (Pasarturi)-Kadangan-Sumari-Lamongan-Bojonegoro. Jadi, proyek besar tersebut akhirnya bertemu di Stasiun Bojonegoro. Proyek besar Gundih-Surabaya ini memakan waktu selama tiga tahun.
Stasiun ini memiliki 2 jalur dengan jalur 2 sebagai sepur lurus arah barat (menuju Bojonegoro) dan timur (menuju Surabaya). Sejak 1 April 2015 stasiun ini tidak untuk menaikkan maupun menurunkan penumpang lagi, namun sekadar berfungsi untuk perlintasan saja apabila terjadi simpangan kereta api. Sehingga, tak ada layanan jenis kereta apa pun di stasiun ini.
Stasiun Sumlaran ini merupakan stasiun kelas III/kecil, berbentuk persegi panjang dengan bangunan stasiun berukuran 70 m² yang berdiri di atas tanah stasiun seluas 1.317 m². Stasiun ini tercatat sebagai aset PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan nomor register 218/08.62253/SLR/LMG.
Rencananya stasiun akan dijadikan lokasi sinyal blok intermediet, karena jika mau dikembangkan sudah tak memungkinkan mengingat lahan yang tersedia termasuk sempit untuk menambah jalur rel baru terkait pembangunan jalur ganda (double track) lintas utara. Sedangkan, aktivitas stasiun untuk menaikkan maupun menurunkan penumpang akan dipindahkan ke stasiun yang baru dibangun dengan dua lantai. Stasiun tersebut nantinya dikenal dengan Stasiun Sukoanyar. *** [121215]
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami