The Story of Indonesian Heritage

Stasiun Kereta Api Lamongan

Stasiun Kereta Api Lamongan (LMG) atau yang selanjutnya disebut dengan Stasiun Lamongan, merupakan salah satu stasiun kereta api yang berada di bawah manajemen  PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya yang berada pada ketinggian + 2 m di atas permukaan lain, dan merupakan stasiun kelas 1. Stasiun Lamongan terletak di Jalan Panglima Sudirman No. 27 Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Lokasi stasiun ini berada di depan Lamongan Plaza.
Bangunan Stasiun Lamongan ini merupakan bangunan peninggalan masa Hindia Belanda. Sebelum stasiun ini dibangun, terlebih dulu dilakukan pembangunan jalur rel kereta api Surabaya (Pasarturi)-Lamongan-Babat. Pembangunan jalur tersebut dimulai dan selesai pada tahun 1900 oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij, perusahaan kereta api swasta di Hindia Belanda, sepanjang 69 kilometer.


Proyek jalur Surabaya (Pasarturi)-Lamongan-Babat ini merupakan bagian dari proyek besar jalur kereta api Gundih-Surabaya. Pengerjaan proyek besar dilaksanakan dari dua arah. Arah barat dimulai dari Gundih-Gambringan-Kradenan-Cepu-Bojonegoro, sedangkan dari arah timur dimulai dari Surabaya (Pasarturi)-Kadangan-Sumari-Lamongan-Bojonegoro. Jadi, proyek besar tersebut akhirnya bertemu di Stasiun Bojonegoro. Proyek besar Gundih-Surabaya ini memakan waktu selama tiga tahun.
Stasiun ini memiliki 4 jalur dengan jalur 2 dan 3 sebagai sepur lurus (sepur utama) arah barat (menuju Bojonegoro) dan timur (menuju Surabaya). Stasiun ini tergolong sebagai stasiun yang cukup padat akan layanan kereta api, baik kelas eksekutif, bisnis maupun ekonomi. Rute kereta apinya pun ada yang jalur pendek, menengah maupun jauh. Rute pendek dilayani oleh kereta Komuter Surabaya-Lamongan (SuLam), dan rute sedang dilayani oleh KRD Bojonegoro (Surabaya-Bojonegoro) dan Cepu Ekspres (Surabaya-Cepu). Sedangkan, rute jauhnya dilayani oleh kereta Sembrani, Harina, Gumarang, Kertajaya, dan Maharani.
Mengenai bentuk bangunan stasiun ini tergolong kecil bila dibandingkan dengan stasiun sekelas kabupaten atau kota yang ada di Pulau Jawa. Namun, biar pun kecil, stasiun ini masih menyisakan riwayat historis yang masih bisa disaksikan hingga saat ini. *** [121215]
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami