Kepanjen adalah sebuah kecamatan yang juga merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Kecamatan Kepanjen terletak 20 kilometer sebelah selatan Kota Malang. Sebagai kota kecil, Kepanjen memiliki jejak masa lalu yang ditandai dengan adanya beberapa peninggalan tempo doeloe yang masih bisa disaksikan hingga sekarang. Salah satunya adalah Syphon Metro, yang terletak di daerah
Sukun RT. 05 RW. 05 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang,
Provinsi Jawa Timur. Lokasi syphon ini berada di sebelah barat daya Kuburan
Cina Sukun Kepanjen, yang membentang di atas sungai Metro.
Sesuai namanya, yaitu Syphon Metro, syphon ini memang membentang di atas sungai Metro yang menghubungan Kepanjen dengan Talangagung. Menurut prasasti yang ada di ujung barat Sungai Molek di wilayah Kepanjen, syphon ini dibangun pada tahun 1903 semasa pemerintahan Kolonial Belanda. Keberadaan syphon ini pada waktu itu sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat Talangagung, Jatikerto, Slorok, Ngebruk, Sumberpucung hingga Karangkates. Pembangunan syphon ini merupakan bagian dari pembangunan saluran irigasi sungai Molek dari daerah Ketapang sampai daerah Karangkates di sebelah barat sungai Metro yang pada waktu dulu sering mengalami kekurangan air untuk mengairi sawah.
Syphon, yang merupakan bagian yang ada
pada sistem irigasi ini, adalah bagian bendung yang dipakai untuk mengalirkan
air irigasi dengan menggunakan gravitasi di bawah saluran pembuang, cekungan,
anak sungai atau sungai. Syphon juga
dipakai untuk melewatkan air di bawah jalan, jalan kereta api, atau
bangunan-bangunan yang lain. Syphon
merupakan salauran tertutup yang direncanakan untuk mengalirkan air secara
penuh dan sangat dipengaruhi oleh tinggi tekanan.
Syphon Metro ini mampu mengaliri baku sawah seluas 3.029 hektar. Luas baku sawah adalah luas bersih dari suatu daerah irigasi, yang berdasarkan perencanaan teknis dapat diairi oleh jaringan irigasi. Syphon ini memiliki legger D.105 dengan debit 8.000 m³/detik. Panjang syphon ini berukuran 2 x 189,75 meter, dengan diameter 1.800 mm.
Dalam
perjalanannya, syphon ini pernah
direhabilitasi pada tahun anggaran 1988/1989 dan sebagai pelaksananya
dimenangkan oleh PT Barata Indonesia Cabang Surabaya. Selain mempunyai nilai
sejarah, lokasi syphon yang berada di
lingkungan yang masih alami bisa menjadi tujuan wisata untuk yang gemar
pemandangan yang masih hijau dan asri. Karena lingkungan di sekitar syphon ini masih mencirikan miniatur
belantara dengan kicauan burung liar yang ada. *** [070417]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar