The Story of Indonesian Heritage

Gedung Topjaya Jakarta

Pada zaman dahulu, Kali Besar yang bermuara di Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pusat kegiatan perdagangan yang menjadi rebutan antara Portugis, Belanda, dan Inggris. Pada waktu itu, perahu dan kapal dagang mancanegara bisa melayari Kali Besar untuk mengangkut rempah-rempah negeri tropis yang laku keras di pasaran dunia.
Sehingga lumrah, jika di sepanjang tepi Kali Besar banyak berdiri gedung perkantoran maupun gudang. Deretan bangunan perkantoran maupun gudang lawas tersebut seolah memagari Kali Besar. Salah satunya adalah gedung Topjaya. Gedung ini terletak di Jalan Kali Besar Barat No. 40 Kelurahan Roa Malaka, Kecamatan Tambora, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Lokasi gedung ini berada di selatan PT. Wira Pratama Kencana, atau sebelah utara Silk Kargo.


Dulu, gedung Topjaya ini merupakan gedung yang menjadi kantor NV John Peet & Co. atau Het kantoorgebouw van John Peet & Co. te Batavia. NV John Peet & Co. merupakan perusahaan perkebunan milik orang Inggris yang mengusahakan perkebunan di Hindia Belanda, dan di samping itu perusahaan ini juga menerima pengelolaan perkebunan milik para tuan tanah Belanda yang memutarkan uangnya di perkebunan.
Desain dari gedung ini diserahkan kepada Ir. Frans Johan Louwrens Ghijsels, seorang arsitek Belanda kelahiran Tulungagung. Ghijsels merancang bangunan ini pada tahun 1919, dan pembangunan konstruksi fisiknya dilaksanakan pada tahun 1920 oleh NV Algemeen Ingenieur Architectenbureau (AIA). AIA adalah sebuah biro umum sipil dan arsitektur yang didirikan pada tahun 1916 oleh Ir. Frans Johan Louwrens Ghijsels, bersama Ir. Hein von Essen dan Ir. F. Stlitz. Biro arsitek ini tidak hanya merancang bangunan tetapi juga bertindak sebagai kontraktor.
Dilihat dari fasade bangunannya, gedung berlantai dua ini memiliki gaya arsitektur Art Deco dengan ciri khasnya berupa elemen geometris pada dinding eksteriornya. Art Deco merupakan salah satu langgam yang banyak diterapkan pada karya Ghijsels di Hindia Belanda.
Kini, gedung peninggalan NV John Peet & Co. ini menjadi gedung Topjaya. Nama Topjaya ini diambil dari pemilik gedung yang sekarang ini, yaitu PT Topjaya Sarana Utama, yang merupakan sole distributor Toshiba sejak tahun 1982. Yang dimaksud sole distributor di sini adalah PT Topjaya Sarana Utama sebagai badan usaha yang ditunjuk oleh pihak principal (Toshiba) sebagai wakilnya untuk menjual dan mendistribusikan barang-barang dalam suatu wilayah pemasaran tertentu serta melaksanakan pelayanan purna jual dari barang-barangnya, di mana penunjukan tersebut dilakukan berdasarkan perintah/pemberian kuasa dengan memberikan batas-batas kewenangan tertentu dalam bertindak untuk dan atas nama dari principal.
Oleh karena itu, pada dinding bagian atas ini juga dijumpai tulisan Toshiba dengan warna merah yang cukup besar juga. Tulisan tersebut diletakkan di sisi utara dan selatan menara gedung. Hal inilah yang menyebabkan sebagian masyarakat, menyebutnya dengan gedung Toshiba. *** [250216]

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami