The Story of Indonesian Heritage

Café Historia Jakarta

Selangkah dari Kedai Seni Djakarte, Anda masih bisa menemukan bangunan lawas yang tak kalah menariknya. Bangunan lawas tersebut adalah Café Historia. Café ini terletak di Jalan Pintu Besar Utara No. 11 Kelurahan Pinangia, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Lokasi café ini berada di sebelah selatan Kedai Seni Djakarte, atau sebelah barat Museum Sejarah Jakarta.
Pada awal abad ke-20, Jalan Kali Besar menjadi salah satu kawasan bisnis di Batavia. Banyak biro atau perusahaan yang berkantor di situ, salah satunya adalah perusahaan dagang Maatschappij voor Uitvoer en Commissiehandel (MUCH).
Perancangan bangunan dikerjakan oleh NV Architecten-Ingenieursbureau Hulswit en Fermont te Weltevreden en Ed. Cuypers te Amsterdam. Pembangunan fisik gedung MUCH mulai dilaksanakan pada Mei 1914, dan selesai  pada Februari 1915. Rancangan arsitektur sangat kuat hubungannya dengan Neo-Renaisance dan Art Nouveau.
Kantor MUCH terdiri dari dua bangunan yang dipisahkan oleh innercourt. Bangunan inti menghadap Jalan Kali Besar Timur, dan bangunan belakang MUCH berukuran 16 m x 18 m diperuntukkan sebagai gudang dan ruko, sedangkan lantai atas menjadi kantor kecil dan ruang arsip. Bagian ini kemudian sempat digunakan sebagai kantor NV Borneo Sumatra Handel Maatschappij (Borsumij).


NV Borsumij yang membuka kantor cabang di seluruh kota di Indonesia bergerak di bidang ekspor-impor, perdagangan komisi, jasa keuangan, perbankan, perindustrian, dan perkebunan. Sebagai konglomerat, Borsumij juga memiliki usaha perkebunan serta tambang.
Sedangkan, bangunan inti (tampak depan) terakhir kali digunakan sebagai gedung Kerta Niaga sebelum dilikuidasi dan dilebur ke dalam PT Dharma Niaga. Bangunan ini pun turut berpindah pengelolaan, juga ketika dilakukan penggabungan (merger) atas tiga BUMN di bidang perdagangan, yaitu PT Panca Niaga, PT Dharma Niaga, dan PT Cipta Niaga, menjadi PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), atau biasa disingkat menjadi PPI.
PPI menyewakan bagian belakang bangunan yang menghadap Jalan Pintu Besar Utara menjadi Café Historia, yang dikelola oleh Tania Siregar. Bangunan yang digunakan oleh Café Historia juga mengalami pemugaran yang dilakukan oleh JOTRC (Jakarta Old Town Revitalization Corporation). JOTRC atau PT Pembangunan Kota Tua Jakarta, merupakan konsorsium swasta yang didirikan pada tahun 2013 oleh beberapa orang yang merasa prihatin terhadap upaya pengembangan kawasan kota tua Jakarta yang dikesankan “berjalan di tempat.”
Tujuan utama dalam pemugaran ini adalah perbaikan kuda-kuda baja pada atap yang rusak dan perbaikan dinding bata yang rapuh untuk menjamin kekokohan dan perpanjangan umur bangunan. Pekerjaan ini adalah proyek percontohan pemugaran bangunan cagar budaya (BCB) oleh UNESCO Jakarta, yang merupakan bagian dari program revitalisasi Kota Tua Jakarta.
Setelah selesai pemugaran, Café Historia mulai menunjukkan aktivitasnya kembali. Kini, Café Historia menjelma menjadi sebuah bangunan tua bergaya Eropa dengan sajian restoran dan bar yang cukup luas. Sajian menu lokal khas Indonesia dengan konsep modern akan Anda temui di café ini, sedangkan di bar akan dijumpai beberapa bir dan cocktail pilihan.
Selain itu, interior café ini juga menampilkan foto-foto jadul berkenaan dengan Jakarta Tempo Doeloe (Oude Batavia). Di café ini, pengunjung tak hanya menikmati sajian menu food dan bar saja tapi  sekaligus juga bisa menikmati nuansa gedung tua tempo doeloe yang menawan. Memang tujuan didirikan café ini bukan hanya sebagai tempat makan atau bersantai dengan suasana tempo doeloe, namun juga menjadi tempat cagar budaya dan sejarah yang disatukan dengan tema industrial, atau konsep café yang art industrial history. *** [250216]

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami