The Story of Indonesian Heritage

Gedung Karesidenan Bogor

Bogor merupakan salah satu kota tua yang ada di Indonesia. Kota ini telah berdiri semenjak tahun 1579, sehingga dalam perjalanan sejarahnya, Kota Bogor pernah menjadi ibu kota Karesidenan Bogor yang meliputi Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.
Sebagai bekas ibu kota Karesidenan Bogor, Kota Bogor masih memiliki sebuah bangunan peninggalan semasa kolonial yang dulunya merupakan rumah dinas bagi asisten residen dan sekaligus sebagai tempat kerjanya, yang sekarang dikenal sebagai Gedung Karesidenan Bogor.
Gedung ini terletak di Jalan Ir. H. Juanda No. 4 Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi gedung cukup strategis karena berada di jalur wisata bangunan bersejarah yang ada di Kota Bogor, yang bersebelahan dengan Kantor Kejaksaan Negeri Bogor.


Awalnya gedung yang dibangun pada tahun 1800-an ini terdiri atas satu lantai, kemudian pada tahun 1870 bangunan ini dirombak menjadi dua lantai di mana lantai satu berfungsi sebagai kantor sementara dan lantai dua untuk tempat tinggal asisten residen.
Tidak seperti bangunan megah lain semasanya yang dirancang oleh arsitek terkenal, gedung ini didesain oleh insinyur sipil dari Departemen Pekerjaan Sipil (waterstaat) yang terlihat kesederhanaan bentuknya, dan formal. Tembok-temboknya yang tebal dengan tiang-tiang besar pada bangunan serta jendela yang berbentuk setengah lingkaran mendapat pengaruh kuat dari gaya arsitektur Neo Klasik.
Bangunan yang memiliki denah persegi panjang ini, di sebelah kiri kanan bangunan terdapat tangga masuk, atap bangunan berbentuk limas, dan di depannya terdapat halaman yang cukup luas menghadap ke Istana Bogor.
Pada tahun 1928, gedung ini berubah fungsi menjadi Kantor Pembantu Gubernur hingga tahun 1976. Kemudian semenjak digulirkan otonomi daerah, pada tahun 2000 gedung ini diambil oleh Pemerintah Kota Bogor untuk difungsikan sebagai Kantor Badan Koordinasi Wilayah Bogor atau yang biasa dikenal dengan singkatan Bakorwil.
Gedung ini memiliki luas bangunan 808 m² di atas lahan seluas 25.120 m², dan status kepemilikannya adalah milik pemerintah. Kandungan nilai historis dari bangunan ini menjadi modal untuk menyambut kedatangan para wisatawan yang meminati masalah bangunan kuno di Kota Bogor, terlebih lokasinya yang sederetan dengan bangunan bersejarah yang ada di sekitarnya, menjadikan bangunan gedung ini banyak dikunjungi oleh para wisatawan. *** [120514]

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Mutiara Kekunaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Blog Archive

Label

Statistik Blog

Sahabat Kekunaan

Hubungi Kami